Jumat, 09 Desember 2011
लंजुत
Wah Salam Kejujuran dalam Setiap Hembusan Nafas..
Setelah sekian lama vacum di dunia blog, akhirnya pada kesempatan yang memahami ini, terpaut hati, pikiran & rasa untuk come back to curahan inspirasi..
Nah pada kesempatan x ini Saya mencoba untuk mengeksplore tulisan ecek-ecekan (salah satu bentuk ekspresi, proses) yang
mudah2an bermanfaat & terus membawa Saya, Anda, (KITA SEMUA) ke arah yang lebih bermanfaat untuk kehidupan yang lebih arif dan bijaksana..kate org pontianak tuh, hitung2 dari pade tak ade buat..hehehehe
A. PENGERTIAN STATISTIK DAN STATISTIKA
Dalam kehidupan sehari-hari, sering dijumpai orang mengatakan tentang statistik maupun statistika. Mungkin pernah terlintas di pikiran mana dari keduanya yang benar? Berdasarkan referensi/literature yang ada, begitu banyak definisi mengenai statistik, akan tetapi dari definisi-definisi tersebut masih sering timbul pertanyaan apa itu statistik?, apa itu statistika?, hal tersebut disebabkan karena masih luasnya ruang lingkup statistik. Bahkan, sebagaian orang sulit untuk membedakan “statistik” dengan “statistika”. Untuk memudahkan kita memahami serta menggunakannya, maka dapat dijelaskan secara mendasar tentang statistik dan statistika.
Dalam arti sempit statistik berarti data ringkasan berbentuk angka (kualitatif). Sebagai contoh statistik sekolah, yang dimaksudkan adalah data atau keterangan berbentuk angka ringkasan mengenai sekolah (jumlah siswa, rata-rata umur , jenis kelamin, agama dan sebagainya). Sedangkan dalam arti luas statistik berarti suatu kumpulan angka-angka yang terkadang disusun dalam tabel atau daftar, sering pula disertai dengan diagram atau grafik dan keterangan lain yang dipandang perlu. Atau sering pula diartikan sebagai sekumpulan angka, secara umum berdasarkan hasil penelitian yang menyeluruh maupun tidak.
Jadi, statistik adalah kesimpulan fakta berdasarkan data yang berbentuk angka dan disusun dalam bentuk daftar atau tabel yang menggambarkan suatu persoalan.
Akan tetapi penjelasan statistik bergantung pada masalah/bidang keilmuan yang dijelaskan oleh statistik tersebut, misalnya statistik pendidikan, statistik ekonomi, statistik kependudukan, statistik produksi, statistik penjualan dan sebagainya.
Jika kamu ke kantor kelurahan, kantor pajak, kantor sekolah, atau kantor instansi pemerintahan, apakah yang dapat kamu lihat di papan informasi? Biasanya di papan informasi terdapat gambar lingkaran, grafik garis, batang, atau balok-balok. Grafik grafik itu merupakan gambaran mengenai pencacahan penduduk, perhitungan pajak, dan perkembangan kemajuan sekolah. Contoh-contoh tersebut merupakan salah satu aplikasi dari konsep statistika.
Dalam perkembangannya, statistika sekarang banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang seperti bidang ekonomi, kedokteran, pertanian dan sebagainya. Penelitian jenis manapun dirasa kurang lengkap apabila tidak memanfaatkan perhitungan-perhitungan statistika.
Statistika merupakan cabang dari matematika terapan yang diatur dengan cara-cara yang telah ditentukan. Artinya mengkaji/membahas, mengumpulkan, dan menyusun data, mengolah dan menganalisis data, serta menyajikan data dalam bentuk kurva atau diagram, menarik kesimpulan, menafsirkan parameter, dan menguji hipotesa yang didasarkan pada hasil pengolahan data.
Contoh: Statistik jumlah lulusan siswa SMA dari tahun ke tahun, statistik jumlah kendaraan yang melewati suatu jalan, statistik perdagangan antara negara-negara di Asia, dan sebagainya.
Jadi, statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan data, penganalisisan atau penafsiran data serta penarikan kesimpulan yang didasarkan pada fakta dan data yang ada. Dengan demikian jika seseorang memerlukan data untuk dasar pengambilan keputusan, maka data tersebut harus dikumpulkan, diolah, disajikan serta dianalisis yang kemudian diambil atau dibuat kesimpulan.
B. PENGGOLONGAN STATISTIK
1. Penggolongan Statistik Sebagai Metode Analisa:
a. Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif adalah bidang ilmu pengetahuan statistika yang berkaitan dengan kegiatan pencatatan dan peringkasan hasil pengamatan terhadap kejadian-kejadian atau karakteristik-karakteristik manusia, tempat dan sebagainya, secara kuantitatif, atau statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, dan penyajian dan penggambaran data yang telah dikumpulkan terhadap suatu penelitian.
Kegiatan-kegiatan yang termasuk pada kategori ini, antara lain kegiatan pengumpulan data, pengelompokan data, penentuan nilai dan fungsi statistik, pembuatan grafik, diagram dan gambar. Catatan-catatan mengenai jumlah kelahiran, kematian dan perkawinan per tahun disebut statistik. Demikian pula deskriptif mengenai usia, tingkat pendidikan, serta komposisi ernik penduduk yang tinggal di suatu daerah.
Tujuan utama dari operasi statistika deskriptif adalah memudahkan orang untuk membaca data serta memahami maksudnya. Adapun ruang lingkup yang meliputi statistik deskriptif:
1)Distribusi frekuensi
2)Pengukuran nilai sentral (Mean, modus, median dan standar deviasi), dispersi, skewness dan kurtosis.
3)Penyajian data dalam bentuk grafik (histogram, polygon, ogive)
4)Angka Indeks
5)Time series atau deret waktu
b.Statistika Inferensial
Statistika inferensial adalah bidang ilmu statistika yang mempelajari tata cara penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan populasi berdasarkan data yang ada (sampel) atau statistik yang berkaitan dengan kegiatan penarikan kesimpulan dari fakta-fakta, serta pengambilan keputusan berdasarkan fakta-fakta itu.
Di dalam staistik inferensial berisi estimasi parameter, uji hipotesis, prediksi dan perhitungan derajat asosiasi antar variabel. Adapun ruang lingkup dari statistik inferensial meliputi :
1)Probabilitas
2)Distribusi data
3)Estimasi parameter
4)Uji hipotesis termasuk di dalamnya uji chi square dan analisis variansi
5)Analisis regresi
6)Analisis korelasi
2.Penggolongan Statistik Menurut Cara Kerjanya:
Di dalam statistika Inferensial/Indukif, berbagai uji statistik yang dapat digunakan pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yakni Uji Statistik Parametrik dan Uji Statistik Non-Parametrik.
1)Statistik Parametrik
Statistik Parametrik ialah suatu uji statistik yang sudah diketahui terlebih dahulu skala datanya yakni skala data interval dan rasio, sebaran (distribusi) datanya yakni distribusi normal. Jika dilihat dari jumlah datanya, biasanya data berjumlah besar, sekurang-kurangnya lebih besar atau sama dengan 30 data. Semakin besar data, maka akan mendekati asumsi normal.
2)Statistik Non Parametrik
Statistik Non Parametrik ialah suatu uji statistik yang belum diketahui sebaran datanya dan tidak perlu berdistribusi normal dimana besaran-besaran populasi tidak diketahui atau asumsi-asumsi yang dipersyaratkan dalam populasi (dalam statistik parametrik) tidak terpenuhi. Dengan demikian statistik ini dapat dikatakan sebagai uji statistik berasumsi bebas.
C. DATA STATISTIK
Data adalah sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau masalah, baik yang berupa angka-angka (golongan) maupun yang berbentuk kategori, seperti: baik, buruk, tinggi, rendah dan sebagainya. (Subana, 2005 : 19), selain itu data juga didefinisikan sebagai hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta maupun angka-angka (Suharsimi, 1999).
Jadi Data Statistik adalah sejumlah hasil yang diperoleh sebagai informasi untuk memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau masalah (fakta) baik yang berupa angka-angka (golongan) maupun yang berbentuk kategori serta memenuhi persyaratan.
Adapun persyaratan data yang baik agar tidak terjadi kesalahan sehingga mengakibatkan kerugian besar terhadap suatu penelitian, dan sebagainya antara lain:
1. Objektif
2. Relevan
3. Aktual (Up to Date)
4. Representatif
5. Dapat Dipercaya
D. JENIS DATA
1. Jenis Data Menurut Sifatnya
a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya adalah keuntungan meningkat 15%, jumlah staff 100 orang, nilai rata-rata siswa SMA 75, tinggi rata-rata siswa kelas 3 IPA 160 cm, dan sebagainya.
Data kuantitatif terbagi menjadi dua bentuk sesuai dengan sifatnya, yaitu:
1)Data diskrit, yaitu data yang diperoleh dari hasil menghitung atau data yang nilainya adalah bilangan asli. Misalnya keuntungan meningkat 15%, jumlah staff 100 orang, berat badan ibu-ibu PKK sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain sebagainya.
2)Data kontinu, yaitu data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Misalnya suhu tubuhnya C, penggunaan listrik 300 kwh/bulan, penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya, Dinas Pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton
b.Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna (data yang tidak berbentuk angka). Misalnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat, dan sebagainya.
2. Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
a. Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti dikumpulkan atau diolah sendiri) perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah. Memperoleh data penduduk, data pendapatan dan daya beli masyarakat dari Badan Pusat Statistik (BPS).
3. Jenis Data Berdasarkan Sumbernya
a. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
b. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
4.Jenis Data Menurut Cara Penyusunannya
a.Data Nominal
Data nominal adalah data statistik yang memuat angka yang tidak mempunyai arti apa-apa dan merupakan skala yang paling lemah/rendah di antara keempat skala pengukuran. Sesuai dengan nama atau sebutannya, skala nominal hanya bisa membedakan benda atau peristiwa yang satu dengan yang lainnya berdasarkan nama (predikat).
Misalnya klasifikasi barang yang dihasilkan pada suatu proses produksi dengan predikat cacat atau tidak cacat. Atau, bayi yang baru lahir bisa laki-laki atau perempuan. Tidak jarang digunakan nomor-nomor yang dipilih sesuai kemauan sebagai pengganti nama-nama atau sebutan-sebutan, untuk membedakan benda-benda atau peristiwa-peristiwa berdasarkan beberapa karakteristik. Sebagai contoh, dapat digunakan nomor 1 untuk menyebut kelompok orang berkulit putih dari suatu kelas dan nomor 2 untuk menyebut kelompok orang berkulit hitam dari suatu kelas. Skala nominal biasanya juga digunakan bila peneliti berminat terhadap jumlah benda atau peristiwa yang termasuk ke dalam masing-masing kategori nominal. Data semacam ini sering disebut data hitung (count data) atau data frekuensi
b.Data Ordinal
Data Ordinal adalah data statistik yang berjenjang (bertingkat), akan tetapi perbedaan antara jenjang (tingkat) yang satu dengan yang lainnya tidak konstan. Pada skala ini sudah dapat membedakan benda atau peristiwa yang satu dengan yang lain yang diukur, dengan skala ordinal berdasarkan jumlah relatif beberapa karakteristik tertentu yang dimiliki oleh masing-masing benda atau peristiwa. Pengukuran ordinal memungkinkan segala sesuatu disusun menurut peringkatnya masing-masing. Sebagai contoh, pada tenaga penjualan bisa diperingkat dari yang “paling baik” sampai yang “paling buruk” berdasarkan kepribadian mereka. Atau, pada para peserta kontes kecantikan dpat diperingkat dari yang “paling kurang cantik” sampai yang “paling cantik”.
Jika ingin bermaksud memeringkat n buah benda berdasarkan suatu ciri tertentu, boleh ditetapkan nomor 1 untuk benda yang ciri tertentunya paling kurang, nomor 2 untuk benda yang ciri tertentunya kedua paling kurang, dan seterusnya hingga nomor n, untuk benda kadar ciri tertentu yang paling tinggi. Sebagai contoh, para peserta lomba lari dapat diberi peringkat 1, 2, 3, …, berdasarkan urut-urutan waktu yang diperlukan untuk mencapai garis finis. Data semacam ini sering disebut data peringkat (rank data).
c.Data Interval
Data interval adalah data yang berjenjang / bertingkat (jarak antara yang satu dan yang lainnya sama) atau sudah ditetapkan sebelumnya. Apabila benda-benda atau peristiwa-peristiwa yang diselidiki dapat dibeda-bedakan antara yang satu dan lainnya kemudian diurutkan, dan bilamana perbedaan-perbedaan antara peringkat yang satu dan lainnya mempunyai arti (yakni, bila satuan pengukurannya tetap), maka skala interval dapat diterapkan.
Skala interval memiliki sebuah titik nol, tetapi titik nol ini bisa dipilih secara sembarang, artinya bahwa titik nol tidak selalu bernilai nol. Sebagai contoh, pengukuran interval pada pengukuran temperatur dalam derajat Fahrenheit titik nolnya pada 32, sedangkan dalam derajat Celcius titik nolnya pada 0. Andaikan bahwa empat benda A, B, C, dan D secara berturut-turut diberi nilai (score) 20, 30, 60, dan 70, melalui pengukuran menggunakan skala interval. Karena yang digunakan adalah skala interval, maka dapat dikatakan bahwa beda/selisih antara 20 dan 30 sama dengan beda/selisih 60 dan 70. Dengan demikian, jarak yang sama antara anggota-anggota masing-masing pasangan nilai itu menunjukkan beda yang sama dalam hal kadar ciri atau sifat yang diukur. Namun, skala interval tidak menjadikan perbandingan/rasio antara dua buah nilai. Sebagai contoh, si A mendapat nilai ujian 40 dan si B mendapat nilai ujian 80, ini tidak berarti bahwa nilai/ciri/sifat yang dimiliki (kepintaran) si B dua kali lipat yang dimiliki si A.
d. Data Ratio
Data ratio adalah jenis data yang mempunyai tingkatan tertinggi. Data ini selain mempunyai nilai nol (0) mutlak, misalnya hasil pengukuran panjang, tinggi, dan berat. Pada skala ratio, antara masing-masing pengukuran sudah mempunyai nilai perbandingan/rasio.
Pengukuran dengan skala rasio yang sudah sering digunakan, yakni pengukuran tinggi dan pengukuran berat. Dapat dikatakan bahwa seseorang yang beratnya 90 kg memiliki kelebihan berat 45 kg dibanding yang beratnya 45 kg, sebagaimana yang digunakan pada skala interval. Dengan skala ratio, dapat dikatakan bahwa orang yang beratnya 90 kg mempunyai berat dua kali lipat daripada orang yang beratnya 45 kg.
5.Jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya
a. Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
b. Data Time Series / Berkala
Data time series / berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar