Tangan adalah salah satu organ tubuh manusia yang paling sering dilibatkan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Mulai menggosok gigi, menyisir rambut, mambersihkan tubuh, memakai pakaian, mengangkat, menulis, menyalami, melambai, membelai, memijat, dan masih banyak lagi lainnya. Bahkan penanda yang nyaris disetarakan dengan sidik jari untuk menyatakan keunikan personal. Singkatnya, secara umum dapat dikatakan bahwa dengan tangannya manusia mengerjakan banyak pekerjaan untuk menyatakan kehadirannya sebagai manusia.Secara simbolik kita dapat bertanya, apakah yang dikerjakan oleh “tangan” seseorang yang menandakan bahwa ia layak kita sebut sebagai seorang pemimpin (leader)?
Hematnya, pekarjaan pemimpin mungkin bisa diringkas menjadi mengerjakan sejumlah pekerjaan yang membuat masing-masing konstituen mengerjakan apa yang seharusnya mereka kerjakan untuk menciptakan suatu kehidupan bersama yang secara mendasar lebih baik di masa depan.
Pemipin tidak mengerjakan “semua hal” secara langsung, sebab itu memang tidak mungkin. Pemimpin “hanya” mengerjakan pekerjaan tertentu, yaitu hanya mengerjakan pekerjaan tertentu, yakni pekerjaan yang hanya dilakukan oleh mereka yang memiliki kapasitas untuk memimpin. Nah, apakah pekerjaan yang hanya bisa dilakukan olehj mereka yang memiliki kapasitas memimpin?
Sudah kita ketahui bersama bahkan penegasannya bahwa pekerjaan utama seorang pemimpin adalah melayani konstituennyam (mulai dari anggota keluarga, pegawai, sampai warga Negara), yang actual maupun yang potensial. Pernyataan pemimpin sebagai seorang “pemegang amanah” selaras dengan hal ini. Ia melayani bukan agar dilayani, melainkan agar konstituen yang dilayaninya dapat melayani kepentingan mereka sendiri sekaligus kepentingan kelompok.
(Andrias Harefa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar